Lamsel Masih Pasok Ikan dari Jawa Barat

CENDANANEWS – Kebutuhan ikan air tawar di Kabupaten Lampung Selatan belum sepenuhnya terpenuhi. Hal tersebut terungkap dari aktifitas  pengusaha ikan yang berada di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Roni (35) mengaku sudah melakukan usaha jual beli ikan semenjak tahun 2009. Ia melakukan hal tersebut setelah melihat peluang kurangnya jenis ikan tertentu yang ada tak ada di di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Menurutnya kebutuhan dan permintaan akan ikan jenis tertentu tergantung banyaknya pelaku ekonomi khususnya warung-warung makan atau pengusaha kuliner berbahan dasar ikan. Ia mengungkapkan di Lampung Selatan khususnya memang melimpah jenis-jenis ikan tertentu seperti ikan bandeng maupun ikan hasil tangkapan laut lainnya, namun beberapa rumah makan dan juga masyarakat banyak yang menyukai jenis ikan dengan kualitas dan kualifikasi yang tak ada di Lampung Selatan.
“Saya setiap hari  memasok ikan  dan sebagian besar habis terjual. Ikan-ikan yang didatangkan sebagian besar dari air mengalir. Berbeda dengan di Lamsel yang dari budidaya air diam, “ terangnya kepada Cendananews.com Minggu (15/3/2015).
Setiap hari Roni mengaku mendatangkan 6 hingga 7 kuintal ikan dari Muara Angke, Muara Baru Jakarta dan sebagian ikan didatangkan dari Cianjur Jawa Barat. Jenis ikan yang didatangkan ikan air tawar yang berasal dari air selalu mengalir seperti ikan bawal, ikan patin, ikan nila dan ikan emas semuanya didatangkan dari Cianjur dan setiap harinya bisa 4 kuintal habis terjual.
Menurut  Roni, ikan air mengalir dinilainya lebih terkjamin kebersihannya karena pasokan air selalu mengalir dan biasanya bebas dari bahan kimia. Selain ikan air tawar jenis ikan yang didatangkan dari Jawa  yaitu ikan laut jenis tongkol, dan salem.
Hal tersebut dijelaskannya karena masyarakat banyak yang meminta ikan dari air mengalir, biasanya dibudidayakan di keramba sungai di mana Cianjur banyak sekali budidaya semacam itu. Sedangkan di Lamsel, budidaya semacam itu belum begitu banyak.
Untuk ikan bawal ia mengaku menjualnya dengan harga Rp 13 ribu/ kilogram, ikan patin Rp 13 ribu/kilogram, ikan tongkol Rp 13 ribu/ kilogram, ikan nila Rp 14 ribu/ kilogram dan yang cukup tinggi harganya  menurut Roni adalah ikan emas yang mencapai Rp 17 ribu perkilogramnya. Selain itu ada ikan salem yang  dijualnya dengan harga Rp 125 ribu/ 10 kilogramnya.
“Rata-rata yang membeli di sini adalah para pemilik warung makan, serta penjual ikan keliling yang menjajakan ikan menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Roni.
Ia juga mengatakan ikan sebanyak 6-7 kuintal tersebut selalu habis terjual. Hal tersebut dikarenakan ada sekitar 30 orang penjual ikan keliling menggunakan motor yang selalu mengambil ikan darinya dan dijual lagi ke masyarakat. 
Berkuintal-kuintal ikan yang didatangkan dari Jawa tersebut dikemas dengan menggunakan mesin pendingin sehingga terlihat masih segar.  Terkadang selain pembeli untuk dijual lagi, ia pun mengaku menjual secara eceran bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi ikan dari  mengalir tersebut. 

———————————————————-
Minggu, 15 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...