
Peningkatan kemampuan petani tersebut pun dilakukan salah satunya dengan melakukan sosialisai dan pelatihan. Seoerti dengan sosialisasi gelar teknologi holtikultura yang dilakukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Way Panji beberapa waktu lalu.
Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza SZP mengatakan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), khususnya petani dalam penguasaan teknologi dan marketing sangat dibutuhkan. Sebab, 65 persen petani di Kabupaten Lamsel hanya memiliki lahan kurang dari 1 hektar. Untuk itu diperlukan strategi untuk meningkatkan pendapatan petani.
“Mengingat secara umum kondisi lahan petani di kecamatan Way Panji ini relatif sempit, tentu perlu untuk dilakukan sentuhan atau pendekatan teknologi pertanian pada pemilihan komoditi tertentu, yang mempunyai nilai harga kompetitif yaitu komoditi hortikultura,” ujarnya.
Ia mengajak, strategi pengembangan bisnis hortikultura harus dilakukan melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Mengingat, bisnis hortikultura berbiaya dan resiko tinggi meskipun keuntungannya juga menjanjikan.
“Saya harapkan, para penyuluh dan petugas di lingkup pertanian, perikanan dan kehutanan untuk terus melakukan pendampingan dan penguatan kelembangaan tani, sehingga dapat mandiri dengan mengupayakan pemecahan masalah yang ditemui dengan pendekatan sosial, teknologi dan ekonomi,” kata Rycko.