Perang Total Meminimalisir Dampak Banjir

Pemikiran ini sejalan prinsip Disaster Risk Reduction – DRR yang digagas PBB melalui Sendai Framework for Disaster Risk Reduction. Mitigasi risiko —upaya mengurangi dampak bencana sebelum terjadi —kunci utama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Menurut pemahaman DRR, bencana bukan akibat kejadian alam itu sendiri. Tetapi merupakan hasil interaksi antara bahaya (hazard) dengan kerentanan sosial dan kemampuan adaptasi masyarakat.

Fokus mitigasi adalah untuk mengurangi kerentanan dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bahaya tersebut. Strategi jangka pendek adalah langkah-langkah yang harus segera dijalankan untuk mengurangi dampak banjir yang sedang mengancam.

Sistem peringatan dini harus diaktifkan. Bekerja secara cepat dan menyeluruh. Memanfaatkan teknologi cuaca real-time agar warga dan pemerintah dapat memantau peluang banjir secara detil. Informasi praktis harus segera disampaikan kepada masyarakat. Termasuk kapan harus mengamankan barang berharga, memindahkan aset, menyiapkan jalur evakuasi dan titik pengungsian yang aman.

Penentuan titik-titik evakuasi dan jalur evakuasi harus jelas, mudah diakses, dan disosialisasikan melalui media lokal maupun aplikasi seluler. Agar setiap warga mengetahui langkah yang harus dilakukan saat banjir datang.

Lahan rawan longsor dan daerah bantaran sungai perlu dipantau dan segera dikosongkan pada saat hujan deras berlangsung. Pemberian informasi evakuasi dini kepada warga di wilayah rawan longsor atau banjir kilat menjadi prioritas utama. Mitigasi cepat, seperti pemasangan pengaman tanah sementara, penahan sedimen, atau relokasi aset penting, dapat membantu mengurangi risiko kerusakan. Sekaligus memperkecil potensi kerugian bagi masyarakat.

Lihat juga...