Melek huruf usia 15–24 tahun: 99,72% (2024), dewasa (15 tahun ke atas): 97,01% (2024). APK (Angka Partisipasi Kasar) SD/MI: 106,77% (2023/2024). APK SMP/MTs: 91,78%. APK SMA/SMK: 89,42%. APK Perguruan Tinggi: 31,45%. Lebih 68 % usia PT tidak melanjutkan studi di PT.
Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca): 64,48 (2023) kategori sedang. Minat baca: relatif rendah. Rata-rata orang Indonesia membaca 5–6 buku per tahun.
Penguasaan Sains dan Matematika (PISA) rendah. Skor PISA 2022 (OECD): membaca: 359, Matematika: 379 Sains: 396. Jauh di bawah rata-rata OECD (500). Indonesia peringkat 70–76 dari 81 negara.
Kemampuan Inovasi dan Riset. Jumlah peneliti per 1 juta penduduk: 216 orang (2022). Jauh dari rata-rata global (~1.500–2.000). Global Innovation Index (2024): Indonesia 68 dari 132 negara.
Kemampuan Digital. Indeks Literasi Digital Indonesia: 3,54 dari 5 (2023), kategori sedang–baik. Pengguna internet: 79,5% populasi (2024).
Bagaimana dengan kemampuan turut serta mewujudkan perdamaian dunia.
Berdasar Asia Power Index (Lowy), Indonesia: 9 dari 27. “Middle power” kawasan Indo-Pasifik. Menurut Global Power Index (GPI), Indonesia: 34 dari global, peringkat 3 di ASEAN. Ada potensi lebih baik. Political Globalization Index (KOF): Skor 86,75 (di atas rata-rata dunia). Dalam diplomasi dan perjanjian global, Indonesia kuat. Global Diplomatic Index: Global Diplomatic Index. Jaringan diplomatik Indonesia, sangat luas. Geopolitical Stability: Skor 28,3 (sedang stabil), Kondisi stabil namun masih ada risiko.
Itulah Gambaran Indonesia usia 80 tahun Berdasarkan riset digital, berbagai sumber. Mengacu pada parameter amanat konstitusi UUD 1945. Masih harus bekerja keras untuk mewujudkannya.