Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Majapahit di Trowulan

Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Octavian, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri dan menjadikan momen ini sebagai penguat komitmen pelestarian budaya di Trowulan.

“Kawasan ini bukan hanya kebanggaan Mojokerto, tapi bagian dari identitas budaya nasional. Sinergi lintas sektor dibutuhkan untuk menjaga kelestariannya,” ujarnya.

Menutup kunjungan di Museum Majapahit, Menbud berharap museum ini menjadi ikon
budaya Nusantara dan pusat literasi sejarah yang menginspirasi generasi muda.

“Majapahit adalah peradaban besar. Semangatnya harus kita teruskan, melalui museum yang tertata, terbuka, dan mengakar pada nilai-nilai bangsa.”

Turut hadir dalam acara peresmian, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evi Afianasari; Kadisdikbud Kabupaten Jombang, Anda Warwindari; Kadisdikbud Kota Mojokerto, Rubi Hartoyo; Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto; serta jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan: Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmayuda; Staf Khusus Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari; Staf Khusus Bidang Sejarah dan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina SDM Lembaga dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; dan Kepala BPK Wilayah XI, Endah Budi Heryani.

Kunjungan ke Petirtaan Jalatunda Terkait dengan sejarah budaya Majapahit, Menteri Kebudayaan juga berkesempatan meninjau Petirtaan Jalatunda yang terletak di kaki Gunung Penanggungan.

Situs ini dibangun sejak tahun 877 Saka (abad ke-9 Masehi) dan dikenal sebagai salah satu petirtaan tertua di Nusantara yang masih aktif.

Lihat juga...