Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Majapahit di Trowulan
Mojokerto, 9 Juni 2025 — Menteri Kebudayaan meresmikan nama baru “Museum Majapahit”, yang sebelumnya Pusat Informasi Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke wilayah yang sarat nilai sejarah dan budaya ini.
Dalam sambutannya, Menteri menyebut kehadiran Museum Majapahit sebagai tonggak
penting yang dapat menjadi tolak ukur (benchmark) bagi museum-museum lain di Indonesia dalam mengangkat kejayaan peradaban masa lampau.
Menbud Fadli Zon menegaskan bahwa perubahan nama Pusat Informasi Majapahit menjadi Museum Majapahit ini bukan sekadar simbolik, tetapi awal dari rencana besar menata ulang museum sebagai sumber ilmu dan pusat edukasi publik.
“Nama Museum Majapahit akan mendorong kita merefleksikan koleksi dan maknanya.
Museum ini harus hidup, dinamis, dan menjadi sumber pengetahuan yang relevan lintas
generasi,” ujarnya.
Menbud menambahkan bahwa museum ini tidak harus terbatas pada bangunan tertutup,
tetapi dapat dikembangkan menjadi open-air museum untuk mengakomodasi ruang interaksi dan edukasi publik yang lebih luas.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga Hak Kekayaan Intelektual atas nama-nama cagar budaya nasional seperti Majapahit, yang harus dimiliki oleh negara.
“Nama-nama seperti Majapahit, Borobudur, Prambanan, semuanya harus diproteksi sebagai milik negara. Kita tidak bisa membiarkan mereka digunakan sembarangan tanpa izin karena itu bagian dari jati diri dan sejarah bangsa,” ucapnya.
Museum ini dikembangkan menjadi museum tematik yang menyimpan sekitar 86.000 koleksi artefak, antara lain terakota (11.762), batu andesit (2.727), batu putih (477), keramik (2.974), logam (64.966), kayu (14), dan artefak prasejarah (3.339).