Lantas orang seperti Trump ini paham atau tidak khutbah pesan moral liberalisme Reagan itu? Tidak penting pesan muskil dan bertele-tele itu. Itu urusan akademisi, bukan urusan politisi seperti dia. Bajik atau tidak itu urusan Reagan dan Amerika hampir setengah abad lalu, sekarang masa Trump dan Amerika masa kini yang sedang bertarung dengan kapitalisme China yang tanpa preseden sebelumnya.
Kemudian soal apakah tuhan pernah memerintahkan mantan Presiden George W. Bush untuk bangkit dari tempat tidurnya dan pergi menebarkan demokrasi ke timur, dan Bush Jr itu pun bangkit. Ia pergi ke timur, persisnya ke Arab, dan di sana ia membunuh semua orang tidak suka demokrasi. Itubagaimana? Itu juga urusan tuhan Bush dulu.
Soal sekarang, menurut petinggi partai Republik, ada kesempatan peluang menganga di depan mata. Menghadapi Biden, yang bangkotan dan sering lupa itu, pasti akan dimenangkan dengan mudah oleh Trump, yang juga sudah bangkotan tapi lebih banyak lagak.
Tidak peduli orang Yahudi akan tetap mendukung Biden, tapi swing voter Amerika akan melayang ke arah Trump. Di Michigan, 200.000 ribu suara kaum Muslim terdaftar yang dulu mendukung Biden, kini bersumpah akan membawa lari suara mereka kepada Trump. Ketimbang memilih Biden yang mengkhawatirkan soal kesehatan fisik, lebih baik memilih Trump yang mengkhawatir soal kesehatan jiwa. Amer Zahr, warga kota Dearborn, Michigan mengatakan, Trump memang rasis, pembohong, tukang suap dan idiot tapi dia adalah senjata paling tajam untuk mengalahkan Joe Biden. Bagi pemilih Islam di Amerika, persoalan Biden bukan perkara usianya saja, tapi orang tua ini pendukung utama genosida di Gaza.