CAPRES IDEAL PILIHAN UMAT. SIAPA?

Oleh: Abdul Rohman Sukardi

Sedangkan secara eksternal, Indonesia ikut serta mewujudkan perdamaian dunia yang adil.

Peradaban itu memerlukan kedaulatan wilayah tempat tumbuh dan disemaikan. Oleh karena itu perlu kebulatan tekat untuk menjaga kedaulatan NKRI sebagai wilayah pembangunan peradaban.

Juga kebulatan tekad menjaga visi pembangunan peradaban itu sendiri (Pancasila).

Sila ke-3 Pancasila menekankan persatuan masyarakat Indonesia menjaga kedaulatan wilayah dan idiologi (Pancasila). Tanpa kedaulatan wilayah, pembangunan peradaban tidak bisa dijalankan.

Tanpa kedaulatan idilogi, tidak akan ada pula peradaban yang terbangun. Hanya hamparan tanah dan orang.

Pembangunan peradaban Pancasila di NKRI dilakukan secara demokratis. Dengan bimbingan orang-orang saleh.

Orang dengan kearifan tertinggi. Sebagaimana amanat sila 4 Pancasila. “… Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…”.

Pembangunan peradaban itu juga harus merata. Bisa dirasakan semua tanpa pandang bulu.

Hadir dan dirasakan segenap masyarakat Indonesia di seluruh wilayah (sila ke-5 Pancasila).

Maka kempemimpinan ideal bagi bangsa Indonesia setidaknya harus memenui kriteria berikut:

Pertama, memiliki reputasi kesetiaan kepada Pancasila sebagai _road map_ pembangunan peradaban. Juga memiliki reputasi kecintaan terhadap tanah air.

Bagaimana hendak mewujudkan peradaban Pancasila di NKRI jika reputasi kesetiaannya diragukan. Atau setidaknya belum teruji.

Kedua, kepemimpinan yang mampu membentengi dari kemungkinan dijadikannya Indonesia sebagai bidak geopolitik. Di tengah eskalasi ketegangan geopolitik global yang semakin akan memuncak.

Secara historis, Indonesia merupakan peradaban independen. Pada era modern, Indonesia merupakan penggerak kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika.

Lihat juga...