Gibran, Danang dan Penangsang

Oleh Abdul Rohman Sukardi

Siasat Joko Tingkir tidak berhadapan face to face dengan Arya Penangsang. Padahal Joko Tingkir dikenal sebagai petarung hebat. Ia pernah taklukkan kerbau dan buaya dalam sebuah pertarungan sengit.

Joko Tingkir justru memajukan anak ingusan, bernama Danang Sutowijaya. Belum berpengalaman. Kalah jauh dengan pengalaman tempur Arya Penangsang. Melalui sebuah siasat, Arya Penangsang dikalahkan Danang. Ususnya terburai. Arya Penangsang kemudian terbunuh dalam pertempuran itu.

Sebuah kisah, kuda tunggangan Arya Penangsang digoda kuda betina. Penangsang tidak bisa bertarung dengan stabil dalam tunggangannya. Perutnya berhasil ditusuk oleh tombak Danang.

Kelak, Joko Tingkir menjadi Raja Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Danang Sutawijaya menjadi bapak pendiri Mataram bergelar Panembahan Senopati.

Apa kaitannya dengan intrik pilpres 2024?. Secara spesifik apa pula kaitannya dengan Gibran?. Para hatter-nya menyebut sebagai “anak ingusan”. “Anak bau kencur”.

Sebuah rumor menyebut adanya kemarahan Ibu Negara. Ibu Iriana.

Suaminya, Presiden Jokowi direndahkan martabatnya. Diglorifikasi sebagai petugas partai. Pesuruh partai. Secara implisit sebagai pesuruh ketua umum partai.

Pernah suatu ketika, Presiden Jokowi diundang oleh ketua partai. Presiden digambarkan dalam posisi duduk sebagai “menghadap” kepada ketua umum partai. Fotonya disebar.

Marahlah Ibu Negara. Suaminya dijatuhkan martabatnya dari kedudukan konstitusionalnya. Sekali lagi, kata sebuah rumor.

Hingga sebuah momentum tiba. Pilpres. Ibu negara mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden berikutnya. Tentu untuk melindungi martabat keluarganya. Setidaknya menjadi mitra aliansi agar harga diri dan wibawa sebagai keluarga mantan pemimpin negara, kelak tetap terjaga.

Lihat juga...