Islam adalah agama rasional. Agama fitrah. Sesuai fitrah atau jatidiri setiap manusia. Ketersediaan sistem pendidikan atau media pembelajaran tentang Islam akan memungkinkan setiap orang mudah mengakses untuk mempelajarinya. Selebihnya orang itu sendiri untuk memutuskan sistem kepercayaan atau sistem nilai seperti apa yang hendak dijalaninya.
Islam sendiri tidak memaksakan kepada umat manusia untuk masuk kedalam ajaran Islam. Melainkan menyerahkan kepada keputusan akal sehatnya masing-masing.
Fleksibilitas ajaran Islam seperti itulah yang menyebabkan kaum terpelajar barat berbondong-bondong masuk Islam. Class peradaban sebagaimana dikawatirkan Hutington justru terjembatani melalui tradisi edukasi dan literasi yang baik. Ajaran Islam tidak perlu pemaksaan untuk bisa tersebar luas. Melainkan melalui ketersediaan lembaga-lembaga pendidikan yang berkuaitas baik dan menjangkau setiap lapisan masyarakat.
Kedua, seberapa umat Islam telah menjalankan guidance (ajaran Islam sebagai road map pembangunan peradaban ilahiah) itu dengan benar. Faktanya dunia Islam masih banyak terjebak konflik horizontal, kualitas sumber daya manusia yang rendah dan kemiskinan yang akut serta kualitas kesehatan yang buruk.
Hal itu menjadi tantangan umat Islam yang harus segera di atasi. Negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim banyak yang masih belum beranjak dari statusnya sebagai negara terbelakang.
Ketiga, seberapa besar umat Islam turut serta dalam mewujudkan tatanan yang damai, berkeadilan dan berkemajuan. Faktanya banyak negara berpenduduk Islam secara geopolitik justru menjadi obyek perbenturan kelompok-kelompok kepentingan internasional. Peran sebagai salah satu kontributor pembangunan peradaban yang adil, makmur dan sejahtera belum bisa dinampakkan oleh umat Islam.
Tantangan-tantangan itulah yang seharusnya menjadi obyek refleksi setiap berjumpa dengan tahun baru hijriah.