Histori Hari Ini: Presiden Soeharto sebut Natal hendaknya makin hidupkan semangat pengorbanan

 

Perbaharui Tekad
Wapres di hadapan sekitar 2.000 umat Kristen Protestan dan Korps Pegawai RI menyatakan keyakinannya bahwa dengan memahami makna Natal umat Kristiani dapat memperbaharui tekad dan tanggung jawab sehingga meningkatkan pengabdiannya kepada sesama dan negara, sesuai teladan Jesus Kristus.

Memupuk rasa kesetiakawanan, tambahnya, akan menebalkan pula semangat kerukunan hidup dalam masyarakat luas, baik sesama penganut agama yang sama maupun berbeda.

Kerukunan itu, bukan hanya di antara anggota KORPRI, ABRI dan BUMN melainkan meliputi seluruh Bangsa Indonesia.

Kesemuanya itu, menurut Sudharmono, memperkokoh persatuan umat menunjang terciptanya stabilitas nasional yang mantap sebagai kondisi yang mutlak diperlukan bagi kelancaran dan kesinambungan pembangunan.

Oleh karena itu, segenap aparatur pemerintah agar dengan sungguh-sungguh memperhatikan harapan Pemerintah untuk menjadi pelopor dalam melaksanakan dan meningkatkan disiplin nasional, yang mulai dibina antara lingkungan masyarakat dan tempat bekerja.

Sebelum mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 1989, Presiden Indonesia yang kelima tersebut menekankan kembali pentingnya upaya meningkatkan disiplin serta pengabdian kepada negara dan masyarakat, demi suksesnya, pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Sumber : ANTARA (28/12/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 489-491

Lihat juga...