Presiden Soeharto : ‘Aja Kagetan, Aja Gumunan, Aja Dumeh’
Tidak ada di antara anak-anak saya yang saya uja, yang saya manjakan. Tidak ada. Dan alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada yang neka-neka dan sebagainya. Apalagi terpengaruh oleh kejahatan atau oleh narkotika. Alhamdulillah, tidak ada. Justru mereka andhap asor (rendah hati), tidak merasa atau menempatkan diri sebagai anak Presiden. Justru mereka merendahkan diri. Bahkan saya lihat mereka merasa berat menjadi anak Presiden. Mereka selalu berusaha untuk tampil dengan baik. Tidak salah pikiran mereka. Menjadi Presiden kan hanya untuk sementara, untuk jangka waktu lima tahun. Yang lama itu bukan sebagai Presiden. Jadi, patut mereka harus bisa hidup dengan secara kerakyatan, menghadapi kenyataan. Alhamdulillah, anak-anak saya bisa menyesuaikan diri.
Kepada keluarga saya, saya ajarkan apa yang telah diajarkan oleh orang tua saya kepada saya. Pegangan hidup saya, “Aja kagetan, aja gumunan, aja dumeh” saya sampaikan kepada mereka.
Ya, memang atas dasar itu saya menghadapi segala sesuatu yang baik dan yang tidak baik, penderitaan dan kesenangan. Kalau segala itu kita kembalikan kepada Tuhan, sebenarnya segala itu pun adalah biasa. Pandangan hidup saya berdasarkan kepada percaya kepada Tuhan, percaya kepada kekuasaan-Nya. Dengan begitu, maka dengan sendirinya saya percaya, bahwa apa pun yang dikehendaki Tuhan, pasti bisa terjadi.
Sebab itu, saya percaya kepada takdir manusia yang telah digariskan oleh Tuhan. Segala sesuatu yang memang sudah dikehendaki oleh Tuhan, terhadap manusia, dan terhadap segala isi alam semesta ini, akan terjadi. Maka, janganlah menyesal, janganlah susah, kita tinggal pasrah saja. Tidaklah perlu kita kaget.