Belanda Murka Karena SU 1 Maret 1949, Kemusuk Jadi Sasaran
Editor: Koko Triarko
Gatot mengatakan, masyarakat mengingat betul peristiwa itu yang ternyata terjadi pada hari yang sama pada kali pertama penyerangan Belanda ke Dusun Kemusuk.
“Yaitu hari Jumat Kliwon, tapi tanggal 18 Maret 1949,” kata Gatot.
Sekitar 300 warga tidak berdosa menjadi korban serangan balasan penjajah Belanda tersebut. Dusun Kemusuk menjadi ajang balas dendam tentara Belanda.
“Pasukan Belanda membumi hanguskan Dusun Kemusuk sebagai balas dendam dan mencari Letkol Soeharto,” kata Gatot.
Menurutnya, pada peristiwa itu terjadi perlawanan oleh para laskar pejuang, tentara, unit brigade mobil (Brimob) dan masyarakat Dusun Kemusuk.
Mereka menghadang pasukan Belanda di Gunung Mulyo, merusak Jembatan Gelondong dan Dusun Tempel.
Sementara itu penyerangan Belanda pada Jumat Kliwon 18 Maret 1949 menambah jumlah korban menjadi 160 orang pejuang RI.
“Mereka disemayamkan di Makam Pejuang Soemenggalan,” ujar Gatot.
Dia menerangkan, bahwa daftar nama pejuang yang menjadi korban pertempuran itu hanya yang tercatat. Masih banyak di antara mereka merupakan para pejuang tanpa nama.
Gatot mengatakan, jumlah korban senyatanya lebuh dari 200 orang.