PDRI dan SU 1 Maret 1949 Ungkap Kebohongan Belanda di PBB
Admin
Cendana News, JAKARTA – Prof Anhar Gonggong mengungkap pentingnya sejarah SU 1 Maret 1949 dan PDRI terkait eksistensi RI.
Menurut Anhar, SU 1 Maret 1949 dan PDRI menjadi dua hal penting dalam menjaga eksistensi RI setelah agresi militer kedua Belanda pada 1948.
Anhar menjelaskan, setelah agresi militernya itu Belanda mengatakan di PBB bahwa Indonesia sudah tidak ada.
Soekarno dan Muh Hatta serta beberapa tokoh lain ditawan di Bangka. Belanda juga mengatakan kepada PBB, bahwa TNI sudah lumpuh.
Namun, adanya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan SU 1 Maret 1949 membantah laporan Belanda di PBB tersebut.
“Hal itu pun mengubah pandangan PBB terhadap Belanda, dan menganggap Belanda sebagai pembohong,” kata Anhar.
Namun, Anhar mengaku aneh karena sejarah PDRI sama sekali tidak terdapat dalam Buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 6.
Demikian pula pada buku Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia terbitan Departemen Pendidikan zaman Demokrasi Terpimpin.
Menurut Anhar, buku itu hanya sedikit saja menyebutkan keberadaan PDRI.
Sumber: YouTube Forum Insan Cita