Menelusuri Empat Wisata Gua Paling “Kece” di Jabar

Pangeran Maja

Gua Pawon yang berada di antara pegunungan kapur ini juga lekat dengan hikayat Sangkuriang.

Konon katanya, Dayang Sumbi yang merupakan ibunda dari Sangkuriang pernah tinggal di dalam Gua Pawon sebelum bertemu kembali dengan Sangkuriang di sekitar Tangkuban Perahu saat ini.

Yang kedua adalah Gua Parat yang terletak di Kawasan Hutan Lindung atau cagar alam di Kabupaten Pangandaran ini memiliki panjang menjorong kurang lebih 300 meter ke bagian dalamnya.

Untuk menyusuri gua, wisatawan dapat menggunakan jasa pemandu dari warga lokal.

Aspek Interior Gua Parat semakin melebar begitu wisatawan berjalan masuk ke dalamnya.

Di dalam Gua Parat, wisatawan bisa melihat stalaktit dan stalakmit yang memiliki bentuk alami yang unik, yakni mirip dengan bentuk kemaluan pria dan wanita. Keunikan lainnya, yakni stalakmit yang berbentuk seperti bejana.

Tidak hanya soal wisata susur gua, wisatawan juga bisa melakukan wisata religi. Sebab, di dekat mulut Gua Parat terdapat dua makam sosok penyebar agama Islam, yaitu Pangeran Kasepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad).

Berdasarkan cerita yang dihimpun dari situs wisata Pangandaran (tourism.pangandarankab.go.id), baik Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad merupakan keturunan dari Pangeran Maja Agung yang disebut berasal dari Mesir.

Pangeran Maja Agung menitahkan kedua anaknya, untuk menyebarkan agama Islam dengan mengikuti arah mata angin. Hingga sampailah di Tanah Jawa, yaitu Pangandaran.

Setelah sekian lama terpisah, Pangeran Maja Agung pun menyusul kedua anaknya dan bertemu lagi di Gua Parat.

Lokasi Gua Parat hanya berdurasi 10 menit bila ditempuh dari kawasan wisata Pantai Pangandaran. Untuk menggunakan jasa pemandu, wisatawan cukup mengeluarkan kocek Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk dua orang dan bisa menjelajahi gua yang tersambung ke bibir pantai timur Pangandaran itu sepuasnya.

Lihat juga...