Nobel Ekonomi 2019 Tentang SD Inpres Warisan Pak Harto

Pamflet Bedah Buku Legasi (warisan) Pak Harto yang digelar di JCC Senayan, Sabtu (11/12/2021). -Ist.

Di sisi lain, ekonom Indonesia, Anthony Budiawan, akan lebih membuat tinjauan dialektis atas situasi ekonomi di masa Presiden Soeharto jika dibandingkan dengan situasi ekonomi aktual di masa Presiden Jokowi saat ini.

Dalam beberapa waktu terakhir, Anthony Budiawan banyak memberikan catatan kritis di media, khususnya pembahasan mengenai situasi ekonomi politik pascamundurnya Presiden Soeharto.

Menurut Anthony Budiawan, ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri, banyak pihak yang ingin mengubah dan menghancurkan ‘kontrak sosial’ antarmasyarakat tertanggal 17 Agustus 1945.

MPR pimpinan Harmoko periode 1 Oktober 1997 hingga 30 September 1999, mengeluarkan TAP MPR No VIII/MPR/1998 pada 13 November 1998. Dampaknya, MPR bahkan mengamputasi sendiri secara suka rela wewenangnya sebagai wakil rakyat, di mana MPR tidak mempunyai wewenang lagi untuk memberhentikan presiden, bila dianggap melanggar kesepakatan ‘ontrak sosial’ (UUD).

Sebagai buku paling mutakhir yang membahas tentang Pak Harto, Buku Legasi Pak Harto karya Mahpudi MT ini melihat warisan Pak Harto dengan perspektif yang unik dan berbeda.

Penulis mengungkap warisan Pak Harto dalam wujud prasasti yang ditandatangani Pak Harto, 999 bangunan masjid, Mushaf Alquran, buku, perangko, berbagai naskah pidato, karya-karya pembangunan, serta berbagai yayasan.

Buku yang diterbitkan oleh Yayasan Harapan Kita ini ditulis dengan bahasa yang ringan, namun sangat kaya dengan data.

Selain bedah buku Legasi Pak Harto, International Indonesia Book Fair juga menggelar stand khusus berbagai buku tentang Pak Harto bertajuk “All About Soeharto”, baik dalam bentuk buku cetak maupun buku digital.

Lihat juga...