Beragam Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan Nelayan Bandar Lampung

Editor: Koko Triarko

Surono bilang, selain alat jaring anco dalam sekali melaut ia juga memasang bubu kerapu dan lobster. Alat tangkap tersebut dibuat dari rangkaian keranjang buah atau bisa memakai bambu.

Selain keranjang, digunakan waring atau jaring kasa yang diberi lubang. Teknik menenggelamkan bubu hingga dasar perairan diberi umpan bulu ayam, usus ayam dan daging ayam menghasilkan tangkapan ikan kerapu, lobster. Pelampung dari styrofoam bekas dihubungkan memakai tali jadi penanda lokasi bubu.

Alat pancing rawe dasar digunakan Sodikin, nelayan Bumi Waras di perairan Gunung Kunyit. Pancing rawe dasar dipasang memakai tali yang dirangkai sepanjang ratusan meter.

Lokasi pemasangan pancing rawe dasar kerap digunakan pada area yang jarang dilintasi kapal dan perahu. Sebagian nelayan seperti dirinya memakai penanda berupa styrofoam pelampung, diberi bendera agar lintasan tidak ditabrak perahu.

“Pancing rawe dasar akan menghasilkan tangkapan ikan tongkol, kerapu dan kakap serta sejumlah ikan lain,” bebernya.

Pemanfaatan alat tangkap ramah lingkungan juga digunakan oleh Hermansah, dengan memanfaatkan jaring payang tepian. Alat tangkap jaring payang tepian ditebar memakai perahu, lalu dibentangkan.

Dua perahu penarik akan mengulur jaring payang dengan bagian ujung ditarik dari darat. Saat proses menarik, Galih, sang anak, membantu penarikan jaring payang tepian. Jaring payang akan menangkap ikan, udang serta kadang sampah kayu, plastik.

“Sampah yang terjaring oleh jaring payang tepian Hermansah menghasilkan ikan selar, ikan teri dan ikan pelagis. Berbagai jenis ikan pelagis tersebut bisa ditangkap setelah masuk ke dalam jaring payang,” katanya.

Lihat juga...