Kenali Mikrotia dan Gangguan Pendengaran

Setelah diagnosis ditegakkan sebaiknya pada pasien dipasang alat bantu dengar, baru setelah berusia 5-7 tahun dilakukan operasi pada sebelah telinga.

Pada atresia liang telinga unilateral, operasi sebaiknya dilakukan setelah dewasa, yaitu pada umur 15-17 tahun. Operasi dilakukan dengan bedah mikro telinga.

Ada sejumlah langkah selama proses rekonstruksi daun telinga. Pertama dokter akan melihat posisi daun telinga pasien (apakah unilateral/bilateral), jika keadaannya unilateral, dokter akan membuat daun telinga simetris dengan telinga sebelahnya.

Ketika pasien dioperasi juga dilakukan evaluasi di meja operasi untuk membuat simetris antara bagian kiri dan kanan, operasi ini sangat membutuhkan kehati-hatian dan ekstra pengukuran.

Di RSUI biasanya digunakan teknik nagata yang meliputi dua tahapan, tahap pertama yaitu dokter akan mengambil tulang rawan iga yang kemudian dibentuk dan disesuaikan.

Setelah itu tulang ini akan ditanamkan pada area implan dan dibuat bertekanan negatif selama satu minggu.

Kemudian pada tahap kedua, setelah minimal tiga bulan, telinga buatan yang ditanam akan diangkat dan ditutup atau ditanamkan skin graft atau kulit yang biasanya diambil dari bagian paha, dan dokter akan membuat jarak dengan bagian mastoid (minimal 2 cm dari mastoid).

“Proses ini adalah perjalanan yang panjang, jarak antara operasi kesatu ke operasi kedua 2 membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan, dan selama itu harus kontrol terus ke dokter, sehingga membutuhkan kerjasama dari pasien dan keluarga agar semua dapat berjalan dengan baik,” kata Mirta.

Terkait risiko, menurut dokter spesialis THT-KL di RSUI, Dr. dr. Fikri Mirza P., Sp.THT-KL(K), operasi pembuatan liang telinga (atresiaplasty) memiliki risiko menyempit berulang sebesar 20-50 persen sehingga membutuhkan operasi berulang.

Lihat juga...