Sejarah Panjang Pelabuhan Jepara yang Kian Terlupakan
Editor: Makmun Hidayat
“Alasan lainnya, pada 1707, terjadi perjanjian antara VOC dengan Pakubuwono terkait pemindahan kekuasaan dari Jepara ke Semarang. Selain itu, pada tahun 1743, semua pelabuhan mulai diserahkan ke VOC,” tutur Dalhar.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Litbang Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Lilik Suharmaji juga turut menjelaskan tentang Pelabuhan Jepara ini. Ia menyebutkan berdirinya benteng di Jepara, berawal dari keinginan Kerajaan Mataram untuk menyerang Surabaya.
“Untuk mendukung keinginan tersebut, Anyokrawati, penguasa Mataram saat itu, memutuskan untuk bekerja sama dengan Gubernur Jenderal Jan Peter Both, yang ditandai dengan keluarnya izin bagi VOC untuk membangun pos penjagaan dan benteng di Jepara serta bahan baku dan tenaga disediakan oleh Mataram,” kata Lilik.
Tapi, berjalannya waktu, Anyokrawati ternyata tak menepati janjinya untuk bahan baku dan tenaga. Bahkan menawar, agar diberikan 6 meriam dengan 2 meriam diberikan saat itu juga untuk penyediaan bahan baku dan tenaga.
VOC menyanggupi permintaan Anyokrawati tersebut dan memberikan 2 buah meriam pada saat itu.
“Pelabuhan Jepara mulai ramai pada masa Amangkurat I, yang memiliki hubungan baik dengan pihak VOC. Selain memang karena Pelabuhan Jepara ini sangat strategis. Pada abad 17, keberadaan penting Pelabuhan Jepara mulai tersaingi oleh kewajiban Mataram mempersiapkan beras untuk VOC, hadirnya Pelabuhan Semarang dan pendangkalan perairan Pelabuhan Jepara,” pungkasnya.