Sejarah Panjang Pelabuhan Jepara yang Kian Terlupakan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Banyak yang tak mengenal Pelabuhan Jepara sebagai bagian dari sejarah pelayaran dan perdagangan di Indonesia. Tapi, data menunjukkan peranan Pelabuhan Jepara tak bisa dipungkiri, bahkan menjadi komponen negosiasi antara penguasa dengan VOC.

Pengajar Sejarah MA Maddoliul Ulum Banjaran, Jepara, M. Dalhar menyebutkan bahwa eksistensi Pelabuhan Jepara sangat jelas pada abad ke 16 dan abad 17.

“Posisi Jepara dulunya terpisah dari daratan Jawa. Ada selat kecil yang berada di antara Jepara dengan Pulau Jawa yang bisa diarungi oleh kapal-kapal kecil. Baru setelah abad 17, terjadi pendangkalan selat dan muncul daratan yang menggabungkan antara Jepara dengan daratan Pulau Jawa,” kata Dalhar dalam talkshow online Pelabuhan Kuno oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), Minggu (31/10/2021).

Ia menjelaskan, perkembangan di pantai utara Jawa mulai berkembang secara bertahap sejak awal masehi. Yaitu di masa masuknya Hindu dan Budha.

“Jepara ini memiliki sejarah panjang. Dimulai sejak era Ratu Shima, yang terlihat pada catatan i-Tshing yang mengunjungi Kalingga pada tahun 674 M. Kemudian, sejarah mencatat Pelabuhan Jepara sebagai pelabuhan dagang dan pelabuhan militer Kesultanan Demak di zaman Pati Unus. Dan juga catatan penyerangan Jepara ke Malaka pada tahun 1511,” paparnya.

Tangkapan layar pengajar Sejarah MA Maddoliul Ulum Banjaran, Jepara, M. Dalhar memaparkan bukti Pelabuhan Jepara di abad 16-17, dalam talkshow online Pelabuhan Kuno oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), Minggu (31/10/2021). -Ranny Supusepa
Lihat juga...