Sejarah Berdirinya Museum Bikon Blewut di Maumere
Editor: Koko Triarko
“Museum ini harus mengambil inisiatif menemukan dan mengoleksi kekayaan budaya Flores yang tersembunyi, agar dapat dilestarikan dan menjadi sumber pembelajaran bagi generasi muda saat ini,” tegasnya.
Sementara itu penjaga Museum Bikon Blewut, Endi Padji, mengaku kesulitan merawat ribuan koleksi karena tidak memiliki dana khusus.
Endi memaparkan, museum bukan badan usaha, sehingga tidak boleh memungut bayaran, kecuali ada sumbangan sukarela, dan dulu ada dana khusus dari Roma untuk biaya museum ini.
Ia mengatakan, rata-rata per bulan jumlah kunjungan berkisar antara 100 orang, bahkan bisa lebih besar bila ada kapal pesiar asing yang bersandar di Maumere.
“Untuk menjaga agar koleksi yang ada tidak rusak, maka kita hanya membersihkan dan mengurangi cahaya lampu, agar jangan terlalu terang dan merusak koleksi yang ada,” pungkasnya.