Petani Gunakan Plastik Berimbas Lalat Buah, Produksi Melon Berkurang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Petani di Desa Lebung Nala, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, mengalami penurunan produksi buah melon imbas lalat buah.
Untung Suprayitno, petani melon jenis golden dengan ciri khas warna kuning mengaku hasil panen sebagian busuk. Ia menyebut pada panen akhir Oktober tahap pertama hanya mendapat 2 ton. Estimasi hasil panen hingga tahap kedua mencapai 4 ton.

Untung Suprayitno menyebut normalnya pada lahan seluas 5000 meter persegi ia membudidayakan sebanyak 3000 tanaman. Tanpa hama penyakit pada tanaman melon golden miliknya estimasi panen buah bisa mencapai 15 ton.
Pada masa penanaman tahap kedua dampak dari cuaca didominasi hujan, buah diserang hama lalat buah. Antisipasi sebutnya telah dilakukan dengan penggunaan bungkus plastik.
Antisipasi penggunaan bungkus plastik pada buah melon sebut Untung Suprayitno jadi langkah terakhir. Pasalnya penanggulangan organisme pengganggu tanaman (OPT) telah dilakukan secara kimiawi.
Ia mempergunakan insektisida sebagai pemusnah hama lalat buah. Saat pengaplikasian bungkus plastik pada buah sebagian telah terlambat. Lalat buah telah menyerang dengan melubangi buah.
“Indukan lalat melubangi buah melon untuk meletakkan telur sehingga sebagian bau tidak terselamatkan, pada tahap pertama normalnya bisa mendapat 3 hingga 4 ton saat panen pertama mendapat 2 ton saja sudah tercampur antara grade berkualitas super hingga biasa,” terang Untung Suprayitno saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (25/10/2021).