Petani Gunakan Plastik Berimbas Lalat Buah, Produksi Melon Berkurang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ciri buah melon yang terkena lalat buah sebut Untung Suprayitno kulit berbintik hitam. Meski pada bagian kulit luar terlihat dalam kondisi buah imbas sengatan lalat buah terjadi pembusukan pada bagian dalam.

Proses penyortiran buah dilakukan untuk mendapatkan kualitas buah yang super. Pengamatan secara kasat mata dilakukan agar buah yang akan dijual dalam kondisi bagus hingga konsumen.

Produksi buah melon golden sebut Untung Suprayitno belum berpengaruh pada harga. Saat ini harga buah melon golden kualitas super pada level petani dijual seharga Rp9.000 per kilogram. Penanggulangan pada tanaman buah melon golden sebutnya dilakukan secara swadaya.

Ia menyebut saat ini penyuluhan dari instansi terkait belum maksimal. Pasalnya penyuluhan masih dominan dilakukan pada komoditas lain seperti cabai.

“Sebagai petani melon kami juga berharap ada perhatian dalam upaya sosialisasi penanganan hama terpadu,” ulasnya.

Budidaya melon golden sebut Untung Suprayitno menjadi sarana untuk swasembada buah lokal. Pasokan buah melon sebutnya sebagian dipasok ke pasar wilayah Lampung.

Selain memasok buah lokal hasil pertanian dari Lampung Selatan ia menyebut usaha pertanian yang dilakukan olehnya menjadi lapangan pekerjaan warga. Lapangan pekerjaan mulai dari perawatan hingga pemanenan menyerap warga setempat.

Salah satu pedagang buah di Bandar Lampung, Hasanah, pedagang di pasar Bambu Kuning, Tanjung Karang, menyebut buah lokal melon mulai bisa diperoleh dari petani lokal Lampung. Sebelumnya pasokan buah melon jenis alina, golden diperoleh dari pulau Jawa.

Buah melon alina dan golden sebutnya pada level pengecer dijual mulai harga Rp8.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Pedagang pada pasar tradisional dominan menjual buah pada grade biasa.

Lihat juga...