Pentingnya ‘Project Based Learning’ dalam Pendidikan Vokasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Intinya adalah kreativitas dan berpikiran solutif. Sehingga para peserta didik vokasi tak hanya tampil sebagai tenaga siap kerja tapi juga sebagai penggerak di lingkungannya, pemberi solusi dan juga siap menjadi entrepreneur yang mampu membuka peluang bagi orang-orang di sekitarnya,” ucapnya.

Wikan juga menekankan pentingnya para peserta vokasi untuk memastikan setiap karyanya sudah tercatat HAKI.

“Kreativitas maupun ide merupakan hal yang mahal. Sehingga para peserta didik vokasi yang berhasil menciptakan produk atau aplikasi atau karya seni baru haruslah mengurus HAKI-nya. Karena dari sanalah nanti mereka akan mendapatkan nilai ekonomis berbasis kreativitas, inovasi dan terobosan pemikiran mereka,” tandasnya.

CEO Layaria, Dennis Adhiswara menyatakan hadirnya  media sosial maupun aplikasi lainnya akan menjadi peluang bagi peserta didik vokasi di bidang seni.

CEO Layaria, Dennis Adhiswara menyampaikan para peserta didik vokasi harus berani mempublikasikan karya mereka untuk melihat tanggapan market, dalam acara online, Kamis (21/10/2021) – Foto: Ranny Supusepa

“Saat ini, perusahaan konten memang banyak yang mencari ide segar, inovasi seni maupun bakat-bakat dari aplikasi online. Misalnya IG atau tiktok. Kita lihat konten yang viral dan kita nilai apakah memang bisa kita kembangkan lagi,” kata Dennis.

Ia meminta kepada para peserta didik vokasi untuk tidak ragu mengunggah karyanya ke media sosial dan melihat tanggapan dari para penonton online.

“Selain untuk membuka peluang, tampilnya karya ini akan menjadi peluang juga untuk melihat kekurangan apa yang bisa diperbaiki,” ujarnya.

Lihat juga...