Media Tanam Kunci Keberhasilan Tanaman Buah dalam Pot

Editor: Koko Triarko

Bagi konsumen, Bude Emi mengedukasi penggunaan beragam media tanam dengan tekniknya. Pada budi daya secara konvensional, penggunaan tanah masih diperlukan. Sebagai solusi, ia menyediakan media tanam tanah yang telah dikombinasikan dengan nutrisi bagi tanaman. Campuran tanah hitam, tanah merah, pasir, serbuk sabut kelapa, dicampur dengan komposisi tepat.

Sebagai pelengkap kesuburan media tanam, pupuk organik dan pupuk sintetis atau kimia perlu ditambahkan. Jenis pupuk organik yang disediakan ukuran 20 kilogram dalam karung diperoleh dari pabrik tersertifikasi. Pupuk organik digunakan sebagai pendukung sekaligus pelengkap media tanam tanah.

Setiap bulan, media tanah harus digemburkan atau diganti media baru. Alternatif lain dengan cara menambahkan pupuk organik dan kimia.

“Pupuk kimia atau sintetis bagi tanaman bunga hias, buah bisa memakai NPK dan mutiara,”ujarnya.

Berbagai tanaman bunga, sebut Bude Emi, bahkan memakai media tanam air. Jenis tanaman itu meliputi teratai, melati air serta tanaman enceng gondok untuk hiasan. Meski demikian, media tanam memakai kolam mini tetap harus diberi tanah hingga menjadi lumpur. Penambahan pupuk cair bisa dilakukan untuk menyuburkan tanaman air. Sementara media tanam arang, sabut kelapa, sabut aren diberi nutrisi dengan pupuk cair yang dilarutkan.

Pemilik SK Garden, Amroy, menyebut media tanam mutlak dipilih sesuai kebutuhan tanaman. Jenis tanaman jambu madu deli, durian dan alpukat sistem tabulampot membutuhkan nutrisi yang prima. Berbeda dengan tanaman yang langsung dibudidayakan pada kebun, penyediaan nutrisi pada pot mutlak diberikan. Pot yang akan diberi media tanam harus diberi lapisan dasar batu bata, pasir, kerikil dan lubang air.

Lihat juga...