Komunitas Seni Budaya di NTT Tumbuh Subur
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Komunitas seni budaya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sudah berkembang dengan baik, meskipun sebagian komunitas yang ada melakukan kegiatan tanpa ada dukungan dari pemerintah maupun donatur.
“Saya melihat ekosistem seni budaya dan komunitas seni budaya di NTT sejauh ini sudah berkembang baik,” sebut Ketua Komunitas Kahe, Eka Putra Nggalu, saat ditemui di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Minggu (10/10/2021).
Eka melihat, ada perkembangan yang menarik di NTT satu dasawarsa terakhir, di mana komunitas seni budaya maupun aktivitas budaya bertumbuh subur.
Ia mencontohkan, di Maumere ada komunitas Kahe, Huruf Kecil, kelompok musik tradisional, Sindikat Pekerja Keras dan lainnya. Menurutnya, komunitas seni budaya ini tumbuh subur dan ekosistemnya berjalan baik, sebab mereka bertubuh organik dan bisa memberdayakan dirinya sendiri.
“Komunitas-komunitas seni budaya ini bertumbuh sendiri dan tidak bergantung kepada pemerintah dan donor. Ini fenomena yang menarik sekali, karena mereka bisa bertumbuh dengan baik,” ujarnya.

Eka menjelaskan, komunitas-komunitas seni budaya ini membuat kegiatan-kegiatan kreatif dan saling mendukung bila ada komunitas lainnya yang melaksanakan sebuah kegiatan.
Ketika pihaknya mengadakan sebuah kegiatan, maka komunitas lainnya pun ikut membantu dan begitu pun sebaliknya.
“Ekosistemnya sudah terbentuk, tinggal bagaimana pemerintah memberikan dukungan dengan menyediakan ruang publik. Dukungan bisa berupa kesempatan, promosi atau dana untuk merangsang pertumbuhan yang lebih baik dari komunitas,” ucapnya.