Istirahat Melaut, Nelayan Teluk Lampung Perbaiki Alat Tangkap
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kondisi cuaca perairan Teluk Lampung yang kerap berubah membuat sebagian nelayan istirahat melaut.
Sunari, nelayan tangkap dengan perahu kasko menyebut memilih memperbaiki jaring atau jala penangkap ikan. Nelayan di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung itu istirahat melaut sejak sepekan silam.
Faktor cuaca, kondisi perahu yang memasuki masa perbaikan atau docking membuat ia istirahat melaut. Perbaikan jaring penangkap ikan sebutnya memakai senar, timbal pemberat.
Proses pembuatan jaring sebutnya dilakukan untuk mengganti alat tangkap dari senar yang rusak. Nelayan tangkap tradisional sebutnya memperhitungkan faktor keselamatan imbas gelombang, angin kencang.
Nelayan tradisional pesisir Teluk Lampung sebut Sunari minimal memiliki empat alat tangkap. Jenis alat tangkap dominan merupakan penangkap ramah lingkungan untuk pencarian ikan terukur.
Alat tangkap tersebut meliputi jala atau jaring, tangkul, payang pinggiran, bubu kawat terapung serta pancing rawe dasar. Berbagai alat tangkap dipergunakan untuk mencari ikan teri, cumi cumi hingga jenis ikan kerapu.
“Masa istirahat melaut kami gunakan untuk melakukan kegiatan berhubungan dengan kelengkapan alat tangkap berupa pembuatan baru atau perbaikan alat tangkap yang rusak sekaligus berkumpul dengan keluarga hingga kondisi cuaca membaik,” terang Sunari saat ditemui Cendana News, Senin (18/10/2021).
Sunari menyebut alih alih membeli jaring siap pakai, ia memilih membuatnya. Ia bisa menghemat sekitar Rp500.000 dengan membeli bahan senar, timbal dan pelampung.
Saat membeli jaring jadi dengan lubang mencapai 5 inchi ia memakai senar khusus. Jaring dibuat dengan ukuran sekitar 3 meter yang dibeli jadi seharga Rp1 juta. Membuat alat tangkap sendiri menjadikan modal bisa dialihkan ke perbaikan perahu.