Capaian Swasembada Buah Lokal, Sejahterakan Petani Bandar Lampung
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kebutuhan hasil pertanian buah lokal di Kota Bandar Lampung meningkat seiring permintaan konsumen bertambah.
Suryati, salah satu petani di Pasar Kangkung, Teluk Betung menyebut khusus menjual buah alpukat miki dan mentega. Warga asal Kemiling itu menyebut buah diperoleh dari hasil kebun miliknya sebagian dibeli dari petani. Sistem tebas atau beli di atas pohon mendukung pasokan buah lokal.
Swasembada buah lokal sebutnya menyumbang pasokan penjualan buah di pasar tradisional. Jenis buah lokal yang masih bisa dipasok dari hasil petani di Bandar Lampung dominan pisang, alpukat, jambu kristal.
Berbagai jenis buah durian, mangga, petai hingga jengkol juga masih dipasok dari petani. Wilayah lahan pertanian pinggir kota dominan di Kecamatan Teluk Betung Barat pada kaki Gunung Betung.
Pasokan buah lokal sebut Suryati membedakan dengan jenis buah asal daerah lain dan buah impor. Jenis buah lain sebagai pelengkap berupa jeruk medan, jeruk bali, manggis, mangga indramayu.
Jenis salak pondoh hingga jeruk BW sebutnya masih bisa diperoleh dari wilayah Lampung Timur. Hasil pertanian yang dijual sebutnya memberi tambahan hasil dengan nilai jual lebih tinggi.
“Keuntungan dari menjual produk pertanian rata-rata bisa mencapai lebih dari lima ribu, namun risiko menjual buah lokal dengan mempertahankan kesegaran kerap terkendala busuk sehingga menimbulkan kerugian. Siasatnya dengan pemetikan saat mentah dan penyimpanan pada kotak buah kering,” terang Suryati saat ditemui Cendana News, Senin sore (4/10/2021).
Suryati bilang menyediakan tiga grade buah alpukat miki dan mentega. Grade atau tingkatan sebutnya ukuran kecil, sedang hingga besar. Selain itu jenis alpukat tersebut dijual dalam kondisi mentah, mengkal atau setengah matang hingga matang sempurna.