PTM Mulai Hidupkan Sektor Ekonomi Kecil di Bandar Lampung
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai diberlakukan di sejumlah sekolah di Kota Bandar Lampung, berdampak positif bagi sektor usaha kecil. Penjual jajanan, pemilik warung makanan ringan, penyedia jasa transportasi mulai mendapat keuntungan.
Wandi Setyawan, pedagang jajanan aci digulung dan tahu gejrot di kawasan jalan Panglim Polim, Segala Mider, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, mengaku omzetnya meningkat seiring digelarnya PTM selama tiga pekan ini.
Sebelum PTM diberlakukan, konsumennya dominan warga di permukiman dan sejak PTM diberlakukan, konsumen berasal dari siswa sekolah. Meski menjaring rezeki dengan menjual jajanan seharga Rp1.000 hingga Rp5.000, ia bisa mendapat untung.
Wandi Setyawan bilang, usaha kecil berbasis jajanan mengandalkan siswa sekolah. Di lokasi tempatnya berjualan menjadi kawasan sekolah tingkat SD hingga SMA. Meski sebagian sekolah memberlakukan PTM sistem terjadwal, ia tetap bisa menangguk untung. Ia juga telah dua kali menjalani vaksin, sehingga aman untuk berjualan.
“Pendapatan dari usaha penjualan jajanan tradisional lebih banyak, karena mulai banyak siswa sekolah, otomatis komsumen bertambah, rata-rata sehari ratusan ribu rupiah. Sebelumnya, hanya puluhan ribu,” terang Wandi Setyawan, saat ditemui Cendana News, Selasa (28/9/2021).
Wandi Setyawan yang memilih mangkal di satu lokasi, berjualan sejak pagi hingga sore. Usaha kecil memakai gerobak juga tetap dioperasikannya hingga malam di lokasi berbeda. Lokasi strategis dekat kawasan sekolah dan perlintasan Kecamatan Kedaton serta Tanjung Karang Barat, membuat peluang mendapat untung meningkat.