Kunjungan ke Muaragembong Mulai Ramai, UMKM Bergeliat

Editor: Makmun Hidayat

BEKASI — Usaha para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai bergeliat setelah sempat drop akibat penerapan PPKM. Seiring kebijakan pelonggaran aktivitas ekonomi mulai berangsur normal.

“Sekarang mulai bergeliat setelah transportasi tidak dibatasi, pelaku UMKM di Muaragembong mencoba mengisi warung agen dengan produk olahan khas. Apalagi sekarang setiap minggu selalu ada aktivitas penanaman mangrove dari pencinta lingkungan dan masyarakat Muaragembong sendiri,” ungkap Alfiyah, Ketua UMKM Kebaya kepada Cendana News, Selasa (21/9/2021).

Namun demikian imbuhnya, pelaku UMKM masih terus melakukan pembenahan setelah Covid-19. Karena diakuinya bahwa mental masyarakat selama pandemi dan PPKM ketat beberapa bulan terakhir pelaku UMKM dibikin tidur terutama di wilayah Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia.

Menurut banyak pelaku UMKM sekarang kebingungan meskipun sudah ada kelonggaran dengan pembatasan tertentu. Hal itu harus digedor agar kembali aktif berproduksi mencari ide baru untuk dijadikan produk kemudian dipasarkan.

“Untuk bahan baku produk UMKM di wilayah Muaragembong aman, karena menggunakan aneka jenis mangrove diolah jadi berbagai produk. Tapi pemasaran masih bingung karena harus memulai lagi dari nol,” ungkap Alfiyah.

Alfiyah berkeinginan ada tempat khusus yang bisa menampung hasil olahan mangrove atau pun pabrik yang menerima bahan baku mangrove. Sehingga upaya pelestarian mangrove di wilayah Muaragembong mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat lingkungannya.

“Mangrove ini memiliki aneka jenis dan berpotensi jadi bahan baku tepung, mulai dari daun dan buah mangrove bisa dimanfaatkan jadi produk olahan untuk dikonsumsi. Harusnya ada pabrik khusus olahan mangrove di sekitaran Muaragembong,” usul Alfiyah.

Lihat juga...