Ikut Visitiasi, Sekolah di Sikka Berjuang Cari Sinyal

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Guna mengikuti kegiatan visitasi akreditasi bersama tim asesor dari Kupang dan Manggarai, membuat para guru, siswa dan orang tua murid SDK Gusung Karang, Desa Kojagete di Pulau Besar harus berjalan kaki sejauh sekitar 2 kilometer.

Kepala Sekolah SDK Gusung Karang Desa Kojagete Kabupaten Sikka, NTT, Donatus Dadu saat ditemui Selasa (7/9/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Para murid, guru dan orang tua harus berjalan kaki sejauh kurang lebih dua kilometer agar bisa dapat sinyal internet,” kata Kepala Sekolah SDK Gusung Karang, Desa Kojagete, Kabupaten Sikka, NTT, Donatus Dadu saat dihubungi, Kamis (9/9/2021).

Donatus menyebutkan, setelah mendapatkan daerah yang ada sinyal internet di bawah sebuah pohon Kesambi, mereka pun segera menyiapkan meja, kursi dan laptop agar bisa mengikuti kegiatan asesor secara online.

Ia menambahkan, para murid, guru dan perwakilan orang tua murid berjalan sambil berkas-berkas yang nantinya akan dibutuhkan saat presentase kepada tim asesor.

“Kegiatan telah berlangsung selama dua hari dan telah selesai dilakukan kemarin. Kita mengharapkan agar pemerintah memperhatikan ketersediaan internet di daerah terpencil,” ungkapnya.

Donatus mengakui, ketiadaan jaringan internet membuat sekolah kesulitan mengirimkan berbagai berkas dan melakukan rapat dan kegiatan lainnya secara online.

Anggota DPRD Sikka Komisi III yang membidangi pendidikan, Wens Wege yang ditemui di gedung Kulababong mengatakan, pendidikan menjadi hak dasar warga negara yang dilindungi Undang-Undang.

Wens katakan, segala fasilitas baik internal maupun eksternal demi kelancaran proses pendidikan termasuk sinyal internet harus jadi fokus perhatian pemerintah.

Lihat juga...