Budidaya Berkelanjutan Jaga Pasokan Lobster Lampung
BANDARLAMPUNG — Sejumlah pembudidaya lobster di Lampung menyatakan bahwa pola budidaya yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pasokan lobster di Lampung.
“Untuk menjaga stabilitas pasokan lobster bagi kegiatan ekspor tentu membutuhkan pola budidaya berkelanjutan, karena kita tidak bisa bergantung penuh dengan alam,” ujar pembudidaya lobster, Ricky Suntoro, saat dihubungi di Bandarlampung, Senin (20/9/2021).
Ia mengatakan, apabila pengembangan tidak dilakukan dengan konsep budidaya keberlanjutan, maka para pembudidaya akan kesulitan dalam memperoleh pasokan lobster di alam.
“Seperti saat ini pembudidaya agak kesulitan mendapatkan pasokan lobster dari alam sedangkan kita masih dalam tahap uji coba pendederan jadi satu-satunya solusi harus menggunakan pola budidaya berkelanjutan,” katanya.
Dia melanjutkan saat ini pembudidaya sudah mulai kesulitan memenuhi permintaan ekspor akibat tidak adanya pasokan lobster di keramba jaring apung.
“Di keramba ini tinggal tersisa beberapa, sengaja tidak kita jual karena memang tidak ada pasokan untuk dibesarkan, dan harga juga sedang turun saat ini untuk lobster jenis pasir hanya Rp400 ribu per kilogram,” ujarnya.
Melihat adanya sejumlah tantangan tersebut ke depan, tambah dia, pembudidaya akan bertopang pada pola budidaya keberlanjutan untuk menjaga stabilitas pasokan dan menjaga ekosistem lobster di alam.
“Kita memerlukan satu manajemen lobster yang baik oleh karena itu kita akan melakukan riset untuk membentuk rantai pasok yang ramah lingkungan dan membantu pemerataan perekonomian warga di pesisir, lalu manajemen budidaya, konservasi, dan manajemen untuk mengatasi berbagai tantangan,” katanya.