PPKM Diperpanjang, Omzet Pedagang Kecil di Bandar Lampung Terus Menurun

Editor: Maha Deva

LAMPUNG – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, berdampak bagi usaha kuliner. di Jalan Pulau Legundi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Omzet para pedagang terus menurun, karena dibatasinya kegiatan masyarakat.

Mulyadi, pemilik usaha warung makan Pakde Mul yang menjual ayam bakar menyebut, mengalami penurunan penjualan sejak pemberlakukan PPKM Level 4. Omzet penjualan menurun hingga 60 persen. Pada kondisi normal, usaha yang buka sejak pagi hingga malam bisa menjual 25 ekor ayam bakar. Jika ayam dipotong menjadi delapan bagian, berarti Mulyadi bisa menjual 200 porsi ayam bakar.

Seporsi ayam bakar, lengkap dengan nasi, lalapan, sambal, dijual Rp20.000. Namun kini, omzet sebanyak Rp4juta tidak lagi bisa diperoleh. Saat ini, sehari ia hanya bisa menjual 10 ekor ayam bakar, itupun sering tersisa atau tidak semua terjual.

Mulyadi, pemilik ayam bakar pakde Mul di Jalan Pulau Legundi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung menghidangkan menu ayam bakar pada pelanggan, Sabtu (7/8/2021) – foto Henk Widi

Sempat sakit dan memilih beristirahat selama dua pekan, sejak awal Juli silam, saat ini Mulyadi tetap bertahan dengan penghasilan terbatas. “Saya masih memiliki tanggungan untuk menguliahkan anak sehingga meski kondisi ekonomi sulit untuk usaha kuliner saya masih tetap bertahan, solusinya dengan memperhitungkan jumlah ayam yang laku terjual rata rata perhari sehingga tidak merugi, cukup untuk biaya operasional,” terang Mulyadi kepada Cendana News, Sabtu (7/8/2021) sore.

Penurunan omzet ayam bakar Mulyadi merupakan imbas dari perkuliahan tatap muka yang ditunda. Pelanggan  terbanyak dari warung Mulyadi adalah mahasiswa, sebab lokasi berjualan dekat dengan sejumlah perguruan tinggi.
Sebagai pelaku usaha kuliner, Mulyadi mengaku tidak mendapat bantuan, meski sejumlah pelaku usaha mendapat bantuan usaha kecil melalui bank ataupun bantuan beras PPKM dari instansi terkait. Salah satu keuntungan usaha Mulyadi adalah keberadaan tempat usaha yang merupakan rumah milik sendiri. Biaya operasional sewa bisa ditekan, termasuk penggunaan listrik.
Pedagang onde onde mini dan molen mini, Slamet Riyadi, juga mengaku terdampak pemberlakukan PPKM Level 4. Pedagang di Jalan Yos Sudarso, Bumi Waras tersebut, setiap hari menyediakan dua kilogram bahan. Semenjak PPKM level 4, ia hanya menyediakan satu kilogram bahan molen dan onde-onde.  Meski menjual kuliner dalam jumlah terbatas, Mulyadi mengaku masih bisa menghidupi keluarga. Dan sebagai pedagang kecil, Slamet, juga mengaku belum pernah mendapatkan bantuan selama pandemi berlangsung.
Lihat juga...