Gandeng Pendamping PKH-BPNT, Surabaya Sinergikan Data Kemiskinan
SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bersinergi dengan Dinas Sosial setempat, untuk menyamakan data Kemiskinan.
“Saya berharap data ini bisa dikomunikasikan dengan kami, bisa menjadi satu,” kata Wali Kota Eri, saat menggelar pertemuan virtual dengan pendamping PKH dan BPNT di Surabaya, Sabtu (7/8/2021).
Eri menyebut, ingin bertemu dengan para pendamping secara langsung, untuk bisa bersama-sama mencari solusi tentang penanganan kemiskinan di Surabaya. Namun, karena pandemi COVID-19, pertemuan itu hanya bisa dilakukan dengan cara virtual. “Saya tahu bahwa teman-teman ini langsung berada di bawah Kemensos. Namun, yang perlu saya sampaikan adalah, warga yang tinggal di Surabaya itu tidak hanya warga yang ber-KTP Surabaya, tapi ada juga yang bukan ber-KTP Surabaya dan banyak tinggal di Surabaya,” ujarnya.
Para pendamping PKH dan BPNT disebut Erui, melakukan survei hingga menghasilkan sebuah data. Pemkot Surabaya, juga melakukan survei untuk mencari data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Oleh karena itu, Eri berharap, survei dan data dari para pendamping tersebut tidak tumpang tindih dengan milik Pemkot Surabaya.
“Jadi, nanti ke depan semua data menjadi satu bagian sebagai rumah besar atau rumah bersama yang ada di bawah naungan Dinsos, sehingga lebih gampang untuk menentukan keluarga ini dapat apa dan keluarga itu dapat apa. Mulai hari ini tidak ada yang jalan sendiri-sendiri di Surabaya, semuanya menjadi satu untuk umat Surabaya,” jelas Eri.
Ke depan, Wali Kota Eri berharap, di setiap kelurahan ada pendamping PKH, pendamping BPNT, LPMK serta jajaran Dinas Sosial Surabaya. Mereka menjadi satu kesatuan, sebagai tim untuk mencari data warga tidak mampu, sekaligus bersama-sama menyejahterakan warga. “Jadi, semuanya ini jadi tim di tingkat kelurahan, sehingga apabila ada 100 warga di kelurahan tertentu yang tidak mampu, maka bisa didiskusikan di dalam tim ini, warga ini cocoknya dikasih PKH, warga ini dikasih BPNT, termasuk juga bantuan dari Pemkot Surabaya,” tandas Eri.