Pandemi, Bisnis Bumbu Dapur Tetap Lancar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Novianti, ibu rumah tangga di Bumi Waras menyebut membeli bumbu giling. Berbagai jenis bumbu giling tersebut digunakan olehnya untuk membuat sejumlah produk kuliner.

Selain bumbu giling, ia memilih membeli santan kelapa yang telah diperas. Ia memilih lebih praktis membeli bumbu giling, bumbu instan dan santan siap pakai. Selain mempermudah pembelian bumbu siap pakai mempercepat pembuatan kuliner.

“Saya memilih membeli di warung milik ibu Hardianti karena menyediakan bumbu siap pakai lebih praktis,” terangnya.

Nurhasanah, pedagang di pasar yang sama mengaku mempermudah konsumen. Sebagian konsumen bisa membeli bumbu rawon, soto, rendang, sop, tumis dan kebutuhan kuliner.

Pasokan jahe gajah dan sejumlah bumbu dapur dipasok Nurhasanah di Pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandar Lampung, Selasa (31/8/2021) – Foto: Henk Widi

Penyediaan bumbu yang telah diracik sebutnya cukup stabil imbas pasokan dari petani dan pengepul. Penyediaan pasokan bumbu sebutnya ikut mendukung sektor usaha kuliner.

Penyediaam stok bumbu dapur sebut Nurhasanah menyesuaikan permintaan. Saat mendekati hari raya keagamaan Idulfitri, Iduladha, Natal ia kerap menyediakan stok bumbu lebih banyak. Pemilihan penyediaan bumbu giling menjadi daya tarik bagi sejumlah ibu rumah tangga.

Pasalnya berbagai varian bumbu siap pakai memudahkan konsumen. Per kemasan bumbu giling sebutnya dijual mulai harga Rp2.000.

“Menjual bumbu giling lebih memudahkan ibu rumah tangga tanpa harus menghaluskan di rumah, langsung bisa dipakai,” ulasnya.

Stabilnya sektor usaha penjualan bumbu dapur di pasar memberi dampak positif bagi petani. Jalil, petani di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran menyebut mendapat pesanan dari pengepul.

Lihat juga...