Optimalkan Penggunaan Gentong Air, Upaya Jaga Kesehatan Keluarga

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Meski sebagian masyarakat telah menerima vaksin tahap pertama, kedua, disiplin prokes mutlak diterapkan. Pemasangan fasilitas tempat cuci tangan jadi pelengkap prokes yakni memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi.

Disiplin prokes sebut Ipda Maulana harus diterapkan dari keluarga. Setiap keluarga memiliki kewajiban dalam upaya menjalankan fungsi promosi kesehatan (promkes).

Langkah kecil dengan mengoptimalkan kearifan lokal penggunaan gentong air diajarkan pada anak-anak. Gentong air sebutnya harus rutin diisi dan dilengkapi sabun cuci yang bisa digunakan untuk mencuci tangan sebelum masuk rumah.

“Gentong yang diisi air juga harus selalu tertutup jangan sampai justru menjadi sarang nyamuk,” ulasnya.

Iptu Maulana Sukmawijaya menyebut, sebetulnya padasan merupakan kearifan lokal nenek moyang. Pada budaya Jawa membersihkan diri sebelum masuk rumah dilakukan dengan memanfaatkan padasan.

Padasan memiliki fungsi menjaga kebersihan fisik dengan cara membersihkan muka, tangan dan kaki sebelum masuk rumah. Selain memanfatkan pancuran, padasan juga dilengkapi gayung biasanya dari batok kelapa, batok buah maja kering.

Unsur nilai kesehatan sebutnya bisa diajarkan kepada anak usia dini. Penggunaan air dengan prinsip penghematan dilakukan agar bisa menjaga keberlangsungan air.

Sejumlah warga sebutnya secara kreatif menambah fasilitas padasan memakai galon air lengkap dengan kran. Kreativitas warga menjadi upaya kemandirian dalam menjaga kesehatan terutama saat pandemi belum berakhir.

“Polsek juga menggencarkan agar setiap desa kembali menerapkan Satgas Covid-19 dalam mendisplinkan prokes,” ujarnya.

Lihat juga...