Lebih Ramah Lingkungan, UPGRIS Dorong Pembagian Daging Kurban Gunakan Besek
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Sementara, Ketua Panitia Kurban UPGRIS, Sunan Baedowi SHI MSi, juga menjelaskan hal yang sama, terkait penggunaan besek, dalam pendistribusian daging kurban.
“Ya ini, sesuai dengan surat edaran dari Pemkot Semarang, terkait penggunaan wadah daur ulang atau ramah lingkungan dalam pembagian daging kurban. Kita gunakan besek besar dan kecil. Untuk yang besar bisa sampai 10 kilogram, nantinya didistribusikan untuk panti asuhan atau kelompok PKL yang terdampak pandemi,” terangnya.
Sementara, untuk besek ukuran kecil diberikan kepada mustahiq atau warga yang berhak menerima, di sekitaran kampus UPGRIS. Sedangkan untuk pembagian, pihaknya langsung mendistribusikan ke penerima sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
“Seluruh pendistribusian dilakukan oleh panitia secara door to door, jadi dikirim langsung ke penerima, sehingga diharapkan tidak ada kerumunan atau antrian dari masyarakat yang akan menerima daging kurban,” pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memaparkan, penggunaan besek untuk wadah daging kurban tersebut, sesuai dengan surat edaran Wali Kota Semarang No B/2856/524.3/VI/2021 tentang pelaksanaan penjualan dan penyembelihan hewan kurban di tengah pandemi covid-19.
“Pengemasan daging sebaiknya menggunakan bahan alami, bisa berupa besek, daun jati, atau daun pisang, jika tidak ada bahan alami maka dapat menggunakan plastik bening untuk yang bersentuhan langsung dengan daging atau jeroan. Dilarang menggunakan plastik hitam atau yang berwarna,” terangnya.
Dipaparkan, penggunaan besek tersebut selain ramah lingkungan, juga diharapkan mampu menggiatkan perajin besek.