Berkat Kursus, Ratusan Penjahit Terjun Jadi Wirausaha

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Ratusan lulusan kursus singkat menjahit selama dua minggu atau sebulan di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Christine, Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang sudah terjun menjadi wirausaha.

Pemilik LPK Christine di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Christiana Kayat, Spd saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (6/7/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Sudah ratusan lulusan kalau kursus singkat dua minggu atau sebulan dan mereka rata-rata sudah mempunyai usaha menjahit sendiri di rumah,” kata Christiana Kayat, Spd pemilik LPK Christine di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (6/7/2021).

Christin sapaannya mengatakan, para penjahit tersebut hanya mengikuti kursus menjahit satu item produk saja seperti menjahit tas, topi dan jahitan lainnya yang tidak terlalu sulit.

Ia sebutkan, kursus lengkap durasi waktunya enam bulan karena peserta harus belajar membuat rok, blues, baju-baju adat, kemeja pria, celana, gaun, baju kerja dan baju anak.

“Rata-rata semua peserta kursus ingin memiliki usaha sendiri setelah selesai mengikuti kursus,” ucapnya.

Christin katakan, hanya satu dua orang saja yang hanya menjahit untuk dipakai sendiri atau anggota keluarga karena mereka juga bekerja tetap di kantor pemerintah atau swasta.

“Setahun puluhan orang lulus dan mereka membuka usaha menjahit di berbagai wilayah Kabupaten Sikka. Ada yang telah membuka usaha menjahit di luar daerah bahkan ada seorang murid telah memiliki usaha butik di Jawa,” ungkapnya.

Lihat juga...