Warga Sesalkan Aksi Pengeboman Ikan di Pantai Selatan Sikka

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Aksi pengeboman ikan di perairan pantai selatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur,  tepatnya di Kecamatan Lela, sejak dari Desa Hepang di Sikka dan Lela makin marak terjadi sejak Mei 2021 lalu.

“Aksi pengeboman ikan oleh nelayan terus terjadi, dan masyarakat di Kecamatan Lela tidak bisa berbuat banyak,” kata Honorarius Quintus Ebang, warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, saat ditemui di Kelurahan Beru, Kota Maumere, Rabu (23/6/2021).

Intus, sapaannya, mengatakan aksi pengeboman biasanya dilakukan berselang dua minggu, dan nelayan yang melakukan pengeboman ikan ini diduga berasal dari Kabupaten Ende.

Ia mengatakan, pengeboman ikan mulai berlangsung sejak Minggu (30/5/2021) dan kembali marak pada Rabu (16/6/2021), dan berlangsung beberapa kali sejak pagi hingga sore.

Warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, Honorarius Quintus Ebang, saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru, Kota Maumere, Rabu (23/6/2021). -Foto: Ebed de Rosary

“Masyarakat di Kecamatan Lela tidak pernah menggunakan bom ikan. Kami heran, kenapa aparat keamanan, baik TNI AL Lanal Maumere maupun Polair Polda NTT yang ada di Maumere tidak melakukan patroli,” sesalnya.

Intus menyebutkan, pengeboman sering dilakukan oleh dua kapal yang berbeda, dan kapal tersebut juga membawa serta sampan untuk mengambil ikan hasil pengeboman.

Dia menyesalkan aktivitas pengeboman terus berlangsung, padahal pantai selatan Sikka sejak dahulu terkenal dengan ikan tembangnya yang melimpah. Namun, sejak marak aksi bom, ikan kian sulit ditangkap.

Lihat juga...