Usaha Mikro di Lamsel Manfaatkan BPUM sebagai Tambahan Modal

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ia mengaku uang sebesar Rp1,2 juta bisa ditarik hingga saldo 0. Total ia menerima dana BPUM via rekening dari tahap pertama hingga tahap kedua sebesar Rp3,6 juta.

Bantuan dari BPUM untuk pelaku usaha mikro sebut Erina sangat membantu. Pemanfaatan dana sebutnya digunakan untuk menambah etalase tempat berjualan, menambah barang yang dijual dan biaya operasional.

Bantuan dalam bentuk tunai sebutnya sangat membantu permodalan karena usahanya terdampak pandemi Covid-19.

“Saya berjualan kuliner tradisional mengandalkan siswa sekolah, tapi semenjak pandemi omzet menurun,” ulasnya.

BLT UMKM yang diberikan bagi pelaku usaha mikro yang usaha dan penghasilannya terdampak akibat pandemi bermanfaat bagi Diantoro, warga Desa Pasuruan, Penengahan.

Salah satu penerima bantuan UMKM tahap ketiga tahun 2021, Diantoro (kiri) memanfaatkan bantuan untuk membeli pakan dan bibit ikan budi daya di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Selasa (22/6/2021) – Foto: Henk Widi

Ia menyebut tahap pertama pada September 2020 uang tunai dipakai untuk modal usaha. Modal usaha yang digunakan sebutnya berguna untuk penambahan kolam terpal, membuat kolam semen permanen. Sebagian digunakan untuk modal operasional biaya listrik, pakan.

“Sebagai pelaku usaha mikro saya tidak pernah mengajukan pinjaman ke bank dalam bentuk kredit usaha ringan sehingga dapat BPUM untuk usaha perikanan budidaya,” sebutnya.

Diantoro menyebut dana BPUM tahap kedua sebesar Rp1,2 juta melalui rekening berbeda. Namun ia menyebut proses pencairan cukup mudah dibantu oleh bank pemerintah BRI sebagai lembaga penyalur.

Lihat juga...