Upacara Adat Tedhak Siten Cucu Mbak Tutut Soeharto Berlimpah Doa
Editor: Koko Triarko

Sang ayah, Danny Bimo Hendro Utomo Rukmana, didampingi istri tercinta Andi Raiyah Chitra Caesaria Abdussalam, mengucapkan syukur atas karunia Allah SWT, yang pada hari ini keluarga besar, saudara dan para undangan dapat berkumpul guna menyaksikan acara Tedhak Siten putri tercintanya.
“Semoga kita selalu sehat wal afiat dalam lindungan Allah SWT. Dan, izinkkan menghaturkan terima kasih Bapak-Ibu yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk hadir di acara turun tanah hari ini, putri kami Kiara Bella Rukmana. Semoga berlipat ganda Allah SWT membalasnya,” ujar Danny Rukmana, dalam sambutannya.
Tedhak (turun), Siti (tanah), yang lebih dikenal dengan Tedhak Siten atau turun tanah bagi seorang anak yang genap usia 7 bulan. Satu lapan adalah 35 hari. “Biasanya anak seusia itu ingin turun ke tanah, brangkangan atau merangkak,” ujar Danny Rukmana.
Dalam adat kebiasaan keluarga Jawa, hal itu disyukuri dengan mengadakan acara Tedhak Siten atau Turun Tanah. Adapun maksud mendasar, kata Danny Rukmana, adalah membekali doa dan harapan bagi si anak, agar tidak luput dari kudangan dan jangan sampai mrucut dari embanan. Artinya, tidak meleset dari harapan dan jangan sampai tertimpa malapetaka.
“Alhamdulillah, anak kami ‘Kiara Bella Rukmana’ telah memasuki usia itu untuk belajar menginjak tanah,” ujar Danny Bimo Hendro Utomo Rukmana, yang merupakan cucu Presiden ke dua RI, Jenderal Besar HM Soeharto, dan Ibu Negara Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah, Tien Soeharto.
Pada kesempatan ini, Danny Rukmana memohon doa dari keluarga besarnya dan saudara serta para undangan untuk selalu mendoakan putri tercintanya.