Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Utamakan Kesehatan Anak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah memberi banyak dampak pada kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran tatap muka di sekolah dan perguruan tinggi dihentikan, dan diganti daring.

Lebih dari satu tahun, para siswa menjalani metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk menghindari risiko penularan Covid-19 di sekolah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuka lagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juli 2021 mendatang.

Rencana ini pun menimbulkan kekhawatiran para orang tua siswa akan lonjakan kasus Covid-19 yang masih belum reda.

Salah satunya, Yeni (38) ibu dari siswi bernama Nindi siswi kelas 4 SDN Cijantung 02 Pagi, Jakarta Timur.

Menurutnya, PJJ memang telah mengasah tenaga dan pikiran para orang tua yang harus mendampingi anaknya selama proses belajar online. Hal ini menambah kesibukan orang tua di samping harus melakukan pekerjaan rumah.

“Meski PJJ terlihat menyenangkan, tapi bukan sesuatu yang mudah bagi orang tua. Jujur saja ya, anak-anak belajar online, jadi orang tua yang sibuk. Kadang saya stres harus mengawasi saban hari, materinya juga banyak, belum lagi harus mengurus anak bungsu dan kerjaan rumah,” ujar Yeni, kepada Cendana News ditemui di rumahnya di Jalan Mandala, Cijantung 1, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021).

Dia pernah berharap proses belajar tatap muka memang segera diadakan. Bahkan dia telah mengisi formulir tentang kesiapan PTM yang disebar pihak sekolah.

Namun, melihat pemberitaan kalau pandemi Covid-19 di Jakarta kian meninggi, bahkan banyak pasien anak-anak, Yeni pun mengaku khawatir jika PTM dibuka pada semester awal Juli mendatang.

Lihat juga...