Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Utamakan Kesehatan Anak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Ya saya sudah isi formulir, dan setuju PTM dibuka. Tapi, melihat kondisi Covid-19 di Jakarta tinggi lagi, saya jadi nggak setuju kalau PTM dibuka Juli nanti. Saya rasa orang tua siswa lainnya juga nggak setuju,” ungkap ibu dua anak ini.

Karena menurutnya, yang terpenting adalah kesehatan anak-anak yang harus diutamakan.

“Riskan kalau PTM dipaksakan, saya juga sudah tanya ke guru katanya tetap PJJ. Ya memang pusing, apalagi naik kelas 5 pasti materi lebih susah. Orang tua harus berjibaku lagi, tapi kesehatan anak kan lebih penting,” ujar Yeni yang merupakan Wakil Wali Orang Tua Kelas (WOTK) SDN Cijantung 02 Pagi.

Sementara, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim, mengatakan, kasus Covid-19 saat ini meningkat drastis di sejumlah daerah. Dalam kondisi demikian, sangat sulit kebijakan PTM diterapkan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim, pada webinar bertajuk Digitalisasi Sekolah di Jakarta, yang diikuti Cendana News, Kamis (29/4/2021). Foto: Sri Sugiarti.

Karena orang tua menurutnya, pasti lebih menyayangi anaknya. “Kesehatan anak lebih penting, kita jangan sampai mencerdaskan kehidupan bangsa tapi membuat siswa nggak sehat,” ujar Ramli.

Dia mengimbau Kemendikbud tidak memaksakan kebijakan dengan mewajibkan peserta didik melakukan PTM di tengah kondisi wabah corona yang tinggi.

Dia juga meminta pemerintah pusat menyerahkan keputusan kepada pemerintah daerah (pemda) dalam menerapkan kebijakan tersebut. Karena menurutnya, pemda yang lebih mengetahui kondisi yang sebenarnya di daerah masing-masing.

Lihat juga...