Tips Turunkan Resiko Kematian Budidaya Ikan di Musim Pancaroba
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA — Perubahan drastis kondisi cuaca yang kerap terjadi saat masa pancaroba tak jarang menjadi persoalan tersendiri bagi para pembudidaya ikan. Perubahan suhu air, keasaman atau PH, hingga kualitas air secara tiba-tiba, diketahui kerap membuat daya tahan tubuh serta nafsu makan ikan menjadi menurun.
Jika tidak segera diantisipasi, hal semacam ini tentu bisa berdampak pada peningkatan resiko kematian, serta gagal panen. Karena itu lah para pembudidaya ikan, perlu mengetahui sejumlah langkah pencegahan.
Menurut Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Tani, di dusun Selong, Palihan, Temon, Kulonprogo, Hardono ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah resiko kematian ikan di musim pancaroba seperti sekarang ini.
Pertama, menjaga kualitas air. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengganti air pada kolam dengan air baru secara rutin. Penggantian sangat dibutuhkan, khususnya untuk pemeliharaan ikan di kolam yang tidak mengalir, seperti kolam semen atau terpal.
“Penggantian air bisa dilakukan rutin setiap seminggu sekali, atau saat kondisi air sudah mulai nampak keruh. Penggantian tidak perlu seluruhnya, cukup sekitar 25-30 persen saja. Dengan cara disiphon,” ungkapnya di Kulonprogo, Senin (21/6/2021).
Tips kedua, menurut lelaki 66 tahun itu adalah melakukan pemberian garam pada kolam. Ini diperlukan untuk mengurangi tingkat keasaman air kolam setelah terjadi hujan. Selain itu juga untuk mengendalikan parasit, mengurangi serangan bakteri serta menurunkan tingkat stres ikan.
“Biasanya setiap kali turun hujan, kolam langsung kita berikan garam krosok. Dosisnya tergantung banyak faktor seperti intensitas hujan, kepadatan kolam. Perkiraannya antara 1-3 gram per liter,” ungkapnya.