Renyahnya Klanting Singkong Rasa Udang

Editor: Maha Deva

Klanting rasa udang,, Camilan tradisional yang menjadi sajian renyah saat acara keluarga dan bersantai, Sabtu (19/6/2021) - foto Henk Widi

LAMPUNG – Singkong atau ubi jalar, menjadi salah satu bahan pangan yang bisa diolah menjadi beragam camilan. Klanting atau kelanting, adalah salah satu camilan berbahan singkong yang mudah ditemui di Lampung Selatan.

Sumini, salah satu warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, memproduksi klanting sebagai satu varian camilan tradisional.  Klanting, melengkapi olahan singkong lain seperti keripik, opak dan manggleng. Klanting dibuat dari singkong jenis jahe, yang memiliki kadar pati tinggi. Untuk membuat klanting, dibutuhkan bahan tambahan seperti bumbu ketumbar, bawang putih, garam. Tambahan rasa bisa diperoleh dari udang vaname atau udang yang dikeringkan.

Untuk membuatnya, setelah singkong dikupas bersih, kemudian dihaluskan dengan cara diparut. Hasil parutan selanjutnya dikukus hingga matang. Adonan yang matang, diletakkan di dalam baskom khusus, untuk dicampuri bumbu, garam, bawang putih, merica halus, dan udang. Aduk campuran adonan dan bumbu hingga merata.

Proses pemarutan singkong,, untuk pembuatan adonan klanting di Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Sabtu (19/6/2021) – Foto Henk Widi

“Adonan parutan singkong yang telah matang diberi taburan bumbu lalu diuleni hingga kalis dan tercampur sempurna, koreksi rasa klanting yang kerap khas dengan merica serta garam, setelah semua adonan dicampurkan tahap selanjutnya diamkan selama setengah jam agar bumbu meresap,” terang Sumini, saat ditemui Cendana News, Sabtu (19/6/2021).

Tahap selanjutnya, adonan bisa dicetak menjadi klanting melalui proses pemilinan. Adonan dipilin membentuk tambang, lalu dibentuk lingkaran seperti cincin. Keringkan adonan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Pengeringan bisa dilakukan selama satu hari penuh. Klanting setengah jadi kering, memiliki aroma udang khas.

Lihat juga...