Permintaan Tenaga Kerja Ahli Sektor Tekstil, Tinggi
JAKARTA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut permintaan tenaga kerja tingkat ahli untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tinggi, sehingga Kementerian Perindustrian terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor manufaktur, termasuk bagi industri TPT.
Penyediaan tenaga kerja yang terampil diyakini dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tingginya permintaan tenaga kerja tingkat ahli untuk industri TPT, membuat Kemenperin berinisiasi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah serta Solo Technopark untuk mendirikan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo,” kata Menperin lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
AK-Tekstil Solo berdiri pada akhir 2015, dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2016. AK-Tekstil Solo menyelenggarakan program pendidikan setara Diploma II yang terdiri dari tiga program studi, yakni Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain dan Teknik Pembuatan Garmen.
“AK-Tekstil dilengkapi fasilitas pendidikan berupa laboratorium, workshop dan teaching factory. Selain itu juga dilengkapi Lembaga Sertifikasi Profesi dan Tempat Uji Kompetensi,” kata Agus.
Bahkan, AK-Tekstil Solo menggunakan metode pendidikan vokasi yang juga diterapkan di negara-negara industri maju, dengan konsep dual system.
“Artinya, kurikulum AK-Tekstil berorientasi kepada penguasaan kemampuan kerja dengan mengintegrasikan pendidikan di kampus dengan pendidikan di industri, sehingga terwujud sinergi pembelajaran yang efektif, guna menghasilkan tenaga kerja yang memiliki daya saing tinggi dan benar-benar siap kerja di dunia industri,” katanya.