Pedas dan Gurihnya Cireng Pengobat Rindu Lama Tak Sekolah
Editor: Maha Deva
LAMPUNG – Cireng, salah satu camilan berbahan tepung tapioka, merupakan akronim aci digoreng. Proses pengolahan memakai sejumlah bahan dan bumbu, menjadikan cireng biasa disajikan dengan beragam isian.
Listyani, pedagang camilan tradisional di Jalan Airan Raya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan menyebut, bahan baku pembuatan cireng meliputi, tepung tapioka, lada bubuk, garam dan kaldu bubuk, merica.
Semua bahan dituangi air panas lalu diuleni hingga kalis, untuk membuat bahan kulit dari cireng. Setelah adonan selesai, buat menjadi bulatkan, dengan memakai tangan yang ditaburi tepung tapioka, agar tidak lengket saat dibentuk.
Tahap selanjutnya, pipihkan adonan, selanjutnya beri isian. Yang paling banyak digunakan untuk isian adalah, tumis oncom, daging ayam suwir pedas, sosis pedas. Isian dibuat menyesuaikan selera. Ada yang memberi isian kentang, keju dan daging ikan.

Khusus untuk cireng yang dijual oleh Listyani, disiapkan dengan isian ayam suir pedas dan isi sosis pedas. “Sebagian pembuat cireng bisa berkreasi dengan mengkombinasikannya memakai kuah rujak, yang bertujuan untuk menciptakan paduan rasa gurih, pedas manis dan menjadi camilan yang bisa dinikmati dalam kondisi hangat, seusai digoreng,” ujar Listyani, saat ditemui Cendana News, Sabtu (26/6/2021).
Untuk cireng yang dijual, Listyani menyiapkan isian sesuai selera pelanggan. Agar tetap segar saat disajikan, cireng terlebih dahulu disimpan di lemari pendingin. Cireng akan disajikan usai digoreng dengan kulit luar yang renyah, namun pada bagian dalam tetap lumer.