Mantan Direktur Teknik Garuda Indonesia Dituntut 12 Tahun Penjara

Terdakwa mantan Direktur Teknik dan Pengelola Armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hadinoto Soedigno (kanan), berjalan menuju mobil tahanan usai mengikuti sidang lanjutan secara virtual dalam kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada Garuda Indonesia serta tindak pidana pencucian uang, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (1/2/2021) – Foto Ant

Jika dalam jangka waktu tersebut terdakwa tidak membayar uang pengganti, maka harta bendanya disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. “Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka dipidana penjara selama enam tahun,” sebut jaksa Gina lebih lanjut.

Dalam dakwaan pertama, Hadinoto Soedigno bersama-sama dengan Emirsyah Satar dan Capt Agus Wahjudo, dinilai terbukti menerima hadiah berupa uang sebesar 2.302.974,08 dolar AS dan 477.540 euro atau setara 3.771.637,58 dolar Singapura. Serta pembayaran makan malam dan biaya penginapan senilai Rp34.812.261 dan sewa pesawat pribadi senilai 4.200 dolar AS.

Suap itu berasal dari Airbus SAS, Roll-Royce Plc, dan Avions de Transport Régional (ATR), melalui intermediary Connaught International Pte Ltd dan PT Ardhyaparamita Ayuprakarsa milik Soetikno Soedarjo serta dari Bombardier Canada melalui Hollingsworld Management International (HMI) Ltd Hongkong dan Summerville Pasific Inc.

Tujuan pemberian suap, agar Hadinoto bersama Emirsyah Satar dan Capt Agus Wahjudo, melakukan intervensi dalam pengadaan di PT Garuda Indonesia, yaitu pengadaan pesawat Airbus A330 series, pesawat Airbus A320, pesawat ATR 72 serie 600, dan Canadian Regional Jet (CRJ) 1000 NG, serta pembelian dan perawatan mesin (engine) Rolls-Royce Trent 700 series.

Penerimaan pertama dari Rolls Royce melalui PT Ardyaparamita Ayuprakarsa dan Connaught International terkait dengan program perawatan mesin, yang seluruhnya dilakukan oleh Rolls-Royce tanpa melibatkan pihak ketiga (TCP). Perawatan itu untuk mesin Rolls-Royce (RR) Trent 700 sebanyak 6 unit pesawat Airbus A330-300 PT Garuda Indonesia yang dibeli pada tahun 1989, dan 4 unit pesawat yang disewa dari AerCAP dan International Lease FInance Corporation (ILFC).

Lihat juga...