Fase Purnama, Hasil Tangkapan Nelayan Teluk Lampung Menurun

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Fase bulan purnama yang masih berlangsung berdampak pada hasil tangkapan nelayan di Teluk Lampung. Hasanudin, salah satu nelayan dengan perahu jenis kasko menyebut hasil tangkapan menurun hingga separuh kondisi normal.

Normalnya ia bisa mendapat hasil tangkapan sekitar dua puluh keranjang. Kini ia mendapat hasil tangkapan sekitar sepuluh keranjang.

Jenis ikan yang masih bisa diperoleh sebut Hasanudin dominan ikan demersal atau perairan dalam. Sebaliknya ikan pelagis atau perairan dangkal hanya sebagian. Total hasil sepuluh keranjang ikan mencapai lima kuintal. Hasil tangkapan yang disortir sebagian dijual ke pedagang ikan keliling, pembuat ikan asin di pelabuhan perikanan Lempasing, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung.

Imbas hasil tangkapan menurun, Hasanudin menyebut harga ikan alami kenaikan. Ikan jenis bekerek, tengkurungan, kuniran dan layang ukuran sedang semula Rp25.000 dijual Rp30.000 per kilogram. Jenis ikan tongkol semula Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram. Ikan simba semula Rp45.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.

“Fase bulan purnama disertai gelombang pasang sehingga hanya perahu tangkap nelayan dengan GT lebih dari 15 ton bisa melaut, kami juga melaut pada lokasi yang terlindung dari gelombang pada sejumlah pulau kecil di Teluk Lampung meski hasil tangkapan lebih sedikit,” terang Hasanudin saat ditemui Cendana News, Senin (28/6/2021).

Nelayan asal Lempasing itu menyebut tetap memperhatikan kondisi cuaca melalui informasi prakiran cuaca BMKG Maritim. Kondisi cuaca perairan sebutnya masih dalam kondisi moderat untuk kegiatan melaut dengan perahu memadai. Hasil tangkapan ikan sebutnya akan kembali meningkat saat kondisi cuaca membaik. Sebab fase purnama akan berlangsung sekitar dua pekan.

Lihat juga...