Dokter: Semua Berpotensi Tertular Cacar Air

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Cacar air atau yang dalam ilmu medis disebut sebagai Varicella, merupakan salah satu penyakit dengan tingkat penularan yang tinggi. Meski cenderung tidak memiliki dampak yang membahayakan pada individu umumnya, namun pengaruhnya sangat besar pada kelompok rentan.

Spesialis Anak RS Premier Jatinegara Jakarta, Dr. Jahja Zacharia, SpA., menjelaskan cacar air atau varicella adalah infeksi varicella-zoster virus (VZV) yang merupakan salah satu dari 8 jenis Herpesvirus dari famili Herpesviridae.

“Cacar air termasuk penyakit dengan tingkat penularan tinggi. Karena penularannya dapat terjadi melalui airborne melalui droplet dari saluran napas penderita dan kontak dengan vesikel (red: gelembung berisi air yang muncul di kulit) yang sudah pecah. Dan, penularan cacar air tidak berbeda pada semua jenis kelamin dan ras,” kata Dr. Jahja, saat dihubungi, Jumat (4/6/2021).

Pediatri RS Premier Jatinegara Jakarta, Dr. Jahja Zacharia, SpA, menjelaskan tentang penularan cacar air, Jumat (4/6/2021). –Foto: Ranny Supusepa

Ia menyatakan, walaupun di Indonesia belum ada pencatatan data mengenai angka kejadian cacar air secara nasional, tapi diketahui dari penelitian, bahwa negara tropis dan subtropis memiliki kejadian infeksi varicella pada orang dewasa yang lebih tinggi dibandingkan negara beriklim sedang seperti Amerika Serikat dan Eropa.

“Tidak terdapat perbedaan kejadian paparan penyakit berdasarkan jenis kelamin maupun ras. Semua berpotensi tertular, terutama kelompok rentan,” ucapnya.

Yaitu, yang belum mendapatkan imunisasi varicella, neonatus dan bayi, anak-anak di bawah usia 10 tahun, orang lanjut usia di atas 65 tahun, penderita HIV/AIDS, ibu hamil dan orang dengan imunosupresi, misalnya pada terapi kanker atau steroid.

Lihat juga...